welcome to bima sakti land

Welcome to bima sakti land : the best interest of the childs

upt pspa batu merupakan unit pelayanan tehnis dinas sosial proponsi jawa timur yang bergerak membantu anak usia sekolah dasar yang mengalami hambatan fungsi sosial.
lembaga ini memberi andil membentuk generasi indonesia yang beriman, tangguh, berkarakter, serta berwawasan kebangsanaan luas sekaligus melaksanakan perlindungan anak indonesia.

Sabtu, 06 November 2010

Dipublikasi pada Selasa, 02 November 2010 by tira
________________________________________

“Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial Berbasis Profesi Pekerja Sosial”
________________________________________
“Kualitas pelayanan sosial yang diselenggarakan oleh sebuah intansi atau lembaga perlu didukung berbagai sarana dan prasaranan yang memadai terutama didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompoten didalamnya, demikian pula dengan penyelenggaraan pelayanan sosial, perlu didukung tenaga pekerja sosial yang profesional dan terampil dibidangnya, ungkap Sekretaris Ditjen Rehabilitasi Sosial,” Samsudi, MM, di Bandung (2/11/2010).
“Pekerja Sosial profesional akan lebih mampu dan peka terhadap situasi apapun bukan semata – mata hanya melakukan tindakan untuk menangani klien yang ada dipanti saja, tetapi harus mengetahui lebih jauh bagaimana menangani persoalan-persoalan yang ada dilingkungan sekitarnya, seperti penanganan kedaruratan dalam sebuah bencana, pendekatan secara persuasif dalam menangani anak jalanan dan gepeng,” lanjutnya.
Kinerja yang ditampilkan oleh para pekerja sosial akan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan dalam meningkatkan kualitas pelayanan sosial sehingga dapat berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat.
“Eksistensi seorang pekerja sosial yang ada dimasyarakat saat ini semakin berkembang hal ini tidak luput dari peranan para pekerja sosial untuk selalu memberikan kontribusinya dalam memberikan pelayanan bagi yang membutuhkan,” ujar Tri Widodo dari STKS Bandung.
“Keberhasilan pekerja sosial inilah mendorong Biro Kepegawaian dan Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial mengadakan pemilihan pekerja sosial berprestasi sebagai bentuk penghargaan profesi bagi mereka yang telah bekerja keras, berjuang dan mengabdikan diri sebagai pekerja sosial terampil, profesional dan tak kenal lelah dalam melakukan pekerjaannya demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Toto Riswanto dari Biro Orpeg.
Sementara itu menurut Kepala Bagian Umum Ditjen Rehabilitasi Sosial, Tuti Hariyati “melalui pemberian penghargaan ini diharapkan para pekerja sosial akan termotivasi untuk terus meningkatkan kinerja dan kemampuan profesinya dalam melaksanakan tugas pelayanan sosial yang diembannya.”
Kriteria calon pekerja sosial berprestasi, pertama masa kerja minimal 3 (tiga) tahun, kedua, mempunyai perestasi kerja yang menonjol dibandingkan pekerja sosial lainnya diunit kerjanya dengan menunjukkan bukti/pernyataan dari kepala UPTnya, ketiga, bekerja pada UPT Kementerian Sosial atau Dinas/Instansi Sosial Propinsi, keempat, memahami, dan mampu menerapkan metode, teknik, dan keterampilan peksos dalam melaksanankan kegiatan pelayanan kesos, kelima, tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin, keenam dapat bekerjasama dilingkungan kerjanya, ketujuh, kepribadian dan prilakunya dapat dijadikan panutan dilingkungan kerjanya, kedelapan, tampil bekerja diatas rata – rata pekerja sosial yang ada.
Dari hasil penilaian tersebut terpilihlah 10 (sepuluh kandidat) pekerja sosial berprestasi tahun 2010 yang terbagi dua kriteria yakni 5 (lima) pekerja sosial terampil dan lima pekerja sosial Ahli, kelima pekerja sosial terampil diantaranya adalah Teguh Edy Sukono (Dinas Sosial Prop. Jawa Tengah), Endang Trimunasih (BBRSBG Kartini Temanggung), Muslimawati (Prop. D.I Yogyakarta), Suyatno (UPT Dinas Sosial KalSel), Mujiono (BBRSBD Prop. DR. Sueharso Surakarta), sementara lima pekerja sosial Ahli adalah Wahyu Handayani (BBRSBD Prop. DR. Sueharso Surakarta), Edy Widaryanto (PSAA Tunas Bangsa Pati), Dra. Endang Harmawati (PSBN Wiyata Guna Bandung), Yakub (PSBD Wirajaya Makassar), Firdaus Sulistiawan (UPT Dinas Sosial Jatim), layaknya kampanye mereka juga mempromosikan dirinya melalui program - program yang telah dilakukan untuk menjadi pekerja sosial berprestasi didepan para tim penilai, peserta dengan peringkat pertama, kedua dan ketiga akan mendapatkan piagam penghargaan dari Meteri Sosial, piala dan uang tunai

1 komentar:

  1. Ada lulusan bima sakti tahun 90 an tidak? Saya kebetulan lulusan bima sakti tahun 90 an,, di kirim ke panti ini karena matahin tangan temenku trus duel sama guru pengajarku,, di bima sakti banyak cerita yang kudapat mulai dari duel dengan anak seorang tentara, mencuri apel di pohon apel di rumah sebelah asrama, siang hari cari buah semangka dan kedelai di samping asrama, malem jumat seluruh ruangan bau wangi kemenyan atau bunga, trus sampai pertama kali jatuh cinta dengan anak Mrican Kediri bernama RATNA,, Kalau kalian ingat penggalan lagu "Selamat Tinggal S.P.A BIMA SAKTI", Atau lagu "Dipondok Kecil" berarti kalian satu angkatan dengan aku,,

    BalasHapus